Barito Kuala, 13/11 - Setelah persiapan yang cukup panjang, penantian siswa kelas XI Girls Global Islamic Boarding School (GIBS) yang memilih Australia sebagai negara tujuan immersion akhirnya akan benar-benar melakukan keberangkatan pada 17 November 2023. Oleh karena itu, pada hari Senin (13/11), wali siswa diundang untuk menghadiri agenda pre-departure atau sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan dengan tujuan orang tua atau wali dapat mengetahui apa saja yang akan dilakukan oleh anak-anaknya di sekolah tujuan di Perth yang merupakan ibu kota Negara Bagian Australia Barat, negara bagian terbesar di Australia.

Acara ini dihadiri oleh siswa, orang tua, serta para petinggi Yayasan Hasnur Centre (YHC) dan GIBS. Sebagai salah satu program unggulan dari GIBS, program immersion atau “pencelupan” ini dimaksudkan untuk siswa kelas XI guna mendapat kesempatan untuk belajar di sekolah tujuan sehingga dapat mencapai slogan “Advancing Learning through Meaningful Journey” yang merupakan slogan resmi Immersion Program Australia 2023.

Agenda pre-departure kali ini dipimpin oleh Erika Khalisa Al Mekka dan Rifka Adelia sebagai master of ceremony (MC). Acara dibuka dengan basmalah, menyanyikan Mars Global Islamic Boarding School, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rahayu Hunafa Bakti dan Munajatun Najah, sambutan oleh Deputy Director in Learning of GIBS, sambutan wali siswa, lalu penyampaian detail dari sekolah tujuan, serta apa saja kegiatan yang akan dilakukan dari awal hingga akhir immersion dilakukan.

Untuk meresmikan kegiatan dan perjalanan immersion, dilakukan penyerahan simbolis barang-barang berupa koper, buku, hoodie, ID card, dan t-shirt dari guru-guru ke siswa yang akan berangkat. Lalu dilakukan juga sambutan dari siswa, yaitu Rafida Nurjannah sebagai perwakilan dari kelas XI Girls. Nina Susanti Sulaiman sebagai ketua umum YHC dan Zulfikar Alimuddin pun sebagai direktur GIBS pun turut memberikan sambutan lewat media video meskipun tidak dapat datang secara langsung. Acara akhirnya ditutup dengan pembacaan doa oleh Ghayda Nashita Rahmah. 

Immersion program merupakan program unggulan dari GIBS yang memberikan para siswa kesempatan untuk merasakan belajar di negara lain seperti Malaysia, Australia, juga Jepang. Di sini, mereka akan terlibat pembelajaran di kelas, mengikuti sesi dengan narasumber dari negara tujuan, serta berinteraksi dengan sesama siswa di negara tersebut.

“Poin pentingnya adalah bagaimana kita memaknai perjalanan ini karena immersion ini bukanlah sekadar jalan-jalan atau study tour. You are now ambassador for other country. Show our quality as Indonesian and muslim!” ucap Rijali Riyadi selaku Deputy Director in Learning of GIBS dalam sambutannya.

Sekolah yang akan dituju dalam immersion kali ini adalah Bunbury Cathedral Grammar School yang merupakan salah satu sekolah asrama independent di Australia Barat. Siswa GIBS yang melakukan perjalanan ke sini akan melakukan banyak hal untuk belajar serta mengenalkan budaya Indonesia. Pengenalan budaya Indonesia ini akan dilakukan dalam bentuk presentasi, proyek buku, fashion show dengan tema pakaian tradisional Indonesia, serta tari tradisional menggunakan tari dayak yang ditunjukkan oleh para siswa kepada walinya setelah pelaksanaan doa dalam agenda pre-departure kali ini.(Fli)

Fotografer: Digitaliz